18 Desember, 2009
Bulan dan Maknanya
20 November, 2009
Mikat
Menyambung pembahasan sebelumnya disini
Kali ini saya akan menerangkan apa itu Mikat, Mikat secara harfiah berarti batas yaitu garis demarkasi atau garis batas boleh atau tidak, atau perintah mulai dan berhenti, yaitu kapan mulai melafadkan niat untuk memasuki batas antara tanah biasa dan Tanah Suci.
Sewaktu memasuki tanah suci semua jamaah harus berpakaian khusus ihram dan "mengetuk" pintu perbatasan yang dijaga oleh penghuni penghuni surga.Ketuk pintu atau salam itulah yang harus diucapkan dibatas mikat dengan mengucapkan talbiah dalam keadaan pakaian khusus atau berseragam putuh putih.Mikat yang dimulai dengan pelaksanaan pemakaian baju ihram itu harus dilakukan sebelum melintasi batas batas dimaksud.
Mikat dibedakan atas dua macam yaitu Mikat Zamani (batas Waktu) dan Mikat Makani (batas letak tanah).
Mikat Zamani : Adapun Mikat yang berhubungan dengan batas waktu, yaitu kapan atau pada tanggal dan bulan bulan apa hitungan musim haji itu? Mikat Zamani disebut oleh al-quran dalam surat (Al-Baqarah ayat 189 dan 197).Ayat pertama menjelaskan kedudukan bulan sabit sebagai tanda waktu bagi manusia dan mikat bagi Jama'ah Haji. Ayat kedua menegaskan bahwa yang dimaksud dengan bulan bulan Haji atau waktu Haji adalah beberapa bulan tertentu. Ulama sepakat, bulan yang dimaksud ialah Bulan Syawal, Dzulkaidah, dan Djulhijah. Yaitu mulai tanggal 1 Syawal s/d 10 Dzulhijah, yaitu jumlah hari keseluruhannya adalah 69 Hari.
15 November, 2009
Kami Anggota Korps Brimob Polri Bangga Jadi Anak Buah Jenderal

Begitulah tulisan spanduk yang dipasang di salah satu Gedung Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Spanduk yang didominasi warna kuning itu berukuran sekitar 2 x 10 meter. Di sisi kiri tulisan, terdapat foto Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Spanduk dipasang dalam rangka ulang tahun korps BRIMOB
Sebelumnya salah satu anggota BRIMOB Polda SUMSEL menuliskan di status facebooknya kurang lebih "POLRI Tidak butuh Masyarakat, Masyarakat yang butuh POLRI" meskipun pada akhirnya status tersebut diralat dan komandan yang bersangkutan menyatakan bahwa anggotanya lupa untuk log off account facebooknya dan ada orang yang meng -Hack- accountnya dengan menuliskan status seperti itu.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane, mengkritik keras pernyataan dalam spanduk tersebut "Kami kritik keras, seharusnya spanduk itu bertuliskan `Kami Bangga Menjadi Anggota Polri`. Mereka itu dibiayai oleh rakyat. Mereka digaji oleh rakyat, bukan digaji oleh jenderalnya," ujarnya.
"Salah kaprah kalau mereka bangga. Itu sangat tendensius, harusnya jangan arogan, biasa-biasa saja," tambahnya
Betul, disaat citra polisi sedang di uji harusnya polisi lebih intropeksi apa yang menyebakan masyarakat begitu tidak percayanya dengan instansi kepolisian, bukan malah menyebabkan masyarakat tambah marah dengan hanya soal soal sepele seperti ini.
Pemerintahan termasuk Polisi didalamnya demi menjalankan roda pemerintahannya dibiayai oleh Masyarakat, sehingga sepatutnya lah kesetian Polisi tidak lain dan tidak bukan hanya kepada masyarakat/rakyat, kesetiaan Polri utuh hanya untuk pengabdian kepada negara dan bangsanya BUKAN terhadap ATASANNYA
So...Apakah masih bangga menjadi anak buah JENEDRAL atau bangga menganbdi kepada MASYARAKAT?
Source photo: detik.com