03 Desember, 2008

Tabung gas 3 Kg ternyata kurang Aman

Koran Pikiran Rakyat hari ini mengulas bahwa 20% Tabung gas 3 Kg tidak memenuhi standard keamanan.

Menurut data yang dikumpulkan katanya dalam sebulan terakhir lebih dari 11 kasus ledakan tabung 3 Kg di wilayah Jakarta dan jawa barat.

Peristiwa terakhir terjadi di Cimahi pada Minggu (30/11) malam. Akibat tabung gas 3 kg meledak, Freddy Christian Santra tewas di kediamannya di Jln. Gunung Rahayu, Kel. Pasirkaliki, Kec. Cimahi Utara

Maraknya ledakan kompor tabung 3 Kg itu Katanya di sebabkan oleh 2 faktor

1. Standarisasi Perangkat Program Konversi tidak ada jaminan keamanan. Padahal telah melewati Uji standar Nasional Indonesia.Kenapa bisa begini dikarenakan mekanisme tender pengadaaan yang tidak jelas.

2.Minimnya sosialisai cara penggunaan dari pihak pemerintah terhadap masyarakat awan tentang kehadiran elpiji ini.
==================

Bulan ramadhan tahun ini ketika terjadi kelangkaan elpiji tabung 12 Kg saya sempat mau mencoba untuk beralih ke tabung 3 Kg. Waktu itu harga tabung 12 Kg bisa mencapai Rp 110.000 bahkan ada penjual yang menjual diatas harga Rp 120.000.Sedangkan harga tabung 3 Kg waktu itu paling tinggi harganya Rp 20.000
perhitungan saya kalau kita beli yg 12 Kg harga 1 kg = Rp 10.000 sedangkan kalau beli yg 3 Kg harga 1 Kg = Kurang dari Rp 7000.
Ternyata lebih menguntungkan beli elpiji yang 3 Kg.

Saya dan istri sepakat untuk membeli tabung yg 3 Kg.(kebetulan saya tidak dapat jatah pembagian tabung plus kompornya) ternyata ketika melihata konstruksi tabung saya kurang yakin dengan kekuatannya, bahan dasarnya dari plat tipis plus Valve2 yang ada di tabung kurang begitu rapi terpasang.

Akhirnya dengan alasan safety...saya dan istri tidak jadi membeli tabung yg 3 Kg tersebut.

Tidak ada komentar: