22 September, 2009

Berbohong yang boleh

Lawan kata Bohong adalah Jujur(mengungkapkan kebenaran apa adanya tanpa ditutup-tutupi).Bohong berarti sebuah ungkapan untuk melebih-lebihkan, menambah-nambah atau mengurang-ngurangi sebuah peristiwa yang sebenarnya terjadi. Sejatinya, bohong merupakan sebuah kemaksiatan.

Namun disaat tertentu bohong ternyata diperbolehkan, seperti didalam hadist Rasul bahwa ada 3 bohong yang diperbolehkan:

1. Bohong yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mendamaikan dua orang saudaranya yang sedang bermusuhan

2. Bohong yang dilakukan suami untuk menyenangkan istrinya atau bohong yang dilakukan istri untuk menyenangkan suaminya

3. Bohong untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang terancam.

Ketika saya menginjak dewasa, saya tahu ternyata Ibu saya seorang pembohong yang ulung, dan kebohongan beliau ternyata tidak ada didalam ke 3 kategori diatas.

Kebohongan Pertama beliau
Cerita ketika saya masih kecil, saya terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, untuk makan sering kali kita kekurangan.Beliau sering memberikan porsi makannya buat anak anaknya. Sambil memindahkan nasi ke Piring beliau berkata "Makanlah Nak, Aku tidak lapar"

Kebohongan Kedua Beliau
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
Waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
Berharap dari ikan hasil pancingan, IA bisa memberikan sedikit makanan
Bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
Yang segar Dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
Ibu duduk disamping gw Dan memakan sisa daging ikan yang masih
Menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
Makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
Menggunakan sendoknya dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
Cepat menolaknya, beliau berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan
Ikan"


Kebohongan Ketiga beliau
Sekarang saya sudah masuk SMP, untuk membiayai sekolah tidak jarang beliau berjualan gendongan ala kadarnya. Dari hasil berjualannya itu menghasilkan uang untuk sedikit menutupi biaya sekolah.Pagi pagi buta disuatu musim penghujan, hujan turun dengan derasnya saya terbangun dari tidur, melihat beliau bersiap siap ke pasar untuk memulai aktifitasnya.Saya berkata " Ibu pagi ini tidak usah berangkat, ibu kelihatan lelah dan cape, lagian diluar sana hujan besar sekali". Beliau berkata " sudahlah nak kamu shalat dulu, hujan adalah rahmat dan saya tidak cape sama sekali"

Kebohongan Keempat beliau
Saya sekarang sudah bekerja dan tinggal diluar kota begitupun dengan kakak kakak yang lainnya.beliau sudah waktunya pensiun, tetapi beliau masih tidak mau, ia masih rela berangkat ke pasar untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidupnya.Saya dan kakak kakak yang lain tiap bulan selalu mengirimkan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhannya.Tetapi ibu selalu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut sambil berkata " Saya punya Duit "

Kebohongan Keempat beliau
Saya dan kakak kakak berencana membawa ibu untuk tinggal bergiliran dirumah anak anaknya di luar kota, Tetapi ibu yang baik Hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya,beliau berkata kepadaku "Aku Tidak terbiasa"

Kebohongan Kelima beliau
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
Lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di luar kota langsung segera pulang untuk menjenguk Ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya.
Setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
Dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
Terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.
Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
Mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "jangan menangis anakku,Aku Tidak kesakitan"

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelima , ibuku tercinta
Menutup matanya untuk yang terakhir kalinya

Ya allah ampunkanlah segala dosaku juga kedua ibu bapakku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka manyayangiku diwaktu kecil

Tidak ada komentar: